Tragedi Pohon Tumbang Timpa Jamaah Shalat Id di Alun-Alun Pemalang, Dua Meninggal Dunia

Sebuah insiden tragis terjadi di Alun-Alun Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, pada hari Senin saat warga sedang mempersiapkan diri untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri 1446 Hijriah. Sebatang pohon besar tiba-tumbang dan menimpa sejumlah jamaah, mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Menurut Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo, total terdapat 19 korban dalam kejadian tersebut. “Dua orang dinyatakan meninggal dunia, sementara dua lainnya dalam kondisi kritis dan sedang mendapatkan perawatan intensif,” ujarnya. Peristiwa ini terjadi tepat sebelum pelaksanaan Shalat Id dimulai, ketika jamaah tengah berkumpul di sekitar lokasi.
Tim gabungan dari kepolisian, petugas pemadam kebakaran, dan relawan segera melakukan evakuasi untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan penanganan medis. Selain itu, petugas juga membersihkan lokasi kejadian dari sisa-sisa dahan dan batang pohon yang berserakan untuk mencegah risiko kecelakaan lanjutan.
Kejadian ini tentu saja mengundang duka mendalam dari masyarakat setempat, terutama keluarga korban yang sedang bersiap merayakan hari kemenangan. Shalat Idul Fitri seharusnya menjadi momen kebahagiaan, namun berubah menjadi tragedi akibat musibah yang tidak terduga. Pihak berwenang kini tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pohon tersebut tumbang, apakah karena faktor alam seperti angin kencang atau kelalaian dalam perawatan tanaman.
BACA JUGA : Polisi Buka Dapur Umum Gratis untuk Pemudik di Pelabuhan Ciwandan
Warga sekitar mengaku bahwa pohon yang tumbang tersebut sudah berusia puluhan tahun dan kerap menjadi tempat berteduh.
Namun, belum ada tanda-tanda kerapuhan yang terlihat sebelumnya. Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa pohon itu roboh secara tiba-tiba tanpa peringatan, sehingga jamaah tidak sempat menghindar.
Pemerintah daerah setempat menyatakan akan melakukan evaluasi terhadap kondisi pohon-pohon besar di tempat umum, terutama di lokasi yang sering digunakan untuk kegiatan masyarakat seperti alun-alun. Langkah ini diambil untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Selain itu, bantuan permainan online dan pendampingan psikologis juga akan diberikan kepada keluarga korban untuk meringankan beban mereka.
Masyarakat Pemalang pun menggelar doa bersama untuk korban yang meninggal dan berharap agar yang terluka cepat pulih. Tragedi ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keselamatan publik, termasuk pemeriksaan rutin terhadap infrastruktur dan lingkungan yang berpotensi membahayakan.
Kapolres Pemalang memastikan bahwa proses evakuasi dan penanganan korban telah berjalan lancar berkat koordinasi yang baik antara pihak kepolisian, dinas terkait, dan relawan. Ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah mengungkapkan belasungkawa mendalam atas musibah ini dan meminta agar seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya di tempat umum. Pemerintah provinsi akan berkoordinasi dengan Kabupaten Pemalang untuk memberikan bantuan dan memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak terulang.
Kesedihan akibat tragedi ini terasa begitu mendalam, mengingat hari raya seharusnya diisi dengan suka cita. Namun, masyarakat Pemalang menunjukkan solidaritas tinggi dengan saling membantu dan mendoakan para korban. Harapannya, langkah pencegahan yang lebih ketat dapat diterapkan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.